Pada suatu ketika, Buddha diancam akan dibunuh oleh seorang penjahat yang bernama Angulimal.
"Kalau demikian, saya minta engkau mengabulkan keinginan saya yang terakhir," kata Buddha. "Potonglah dahan pohon itu."
Satu tebasan pedang cukup untuk memotongnya. "Apa lagi?" kata penjahat itu.
"Kembalikan dahan itu ke pohonnya," kata Buddha.
Bandit itu tertawa, "Engkau gila. Kaupikir ada orang dapat melakukan hal itu?"
"Sebaliknya. Engkaulah yang gila. Engkau merasa diri berkuasa karena dapat melukai dan menghancurkan. Itu pekerjaan anak-anak. Orang yang sungguh berkuasa tahu cara menciptakan dan menyembuhkan."
Sebuah alat pelantak dapat menghancurkan tembok;
namun tidak dapat mengembalikan kerusakannya.
Dikutip dari "Doa Sang Katak" karya Anthony de Mello
0 Komentar
POST A COMMENT