Sebuah tulisan...
Bahagia itu sederhana, begitulah yang selalu dia katakan. Quote yang sama dalam waktu yang berbeda, event yang berbeda, orang-orang yang berbeda. Sangat berkesan. Hingga ia memasang kata-kata itu sebagai penampang di blognya. "Bahagia Itu Sederhana".
Bagiku quote-quote ataupun kata-kata bijak "hanya" spesial saat pertama kali mendengarnya, begitu pula quote yang sangat dia kagumi. Hingga pada satu waktu. Saat itu, siang yang terik menghinggapi langit Jogja. Aku menyempatkan waktu untuk pulang meski ada kuliah lagi sore nantinya. Dengan Revo hitam aku pun melaju ke arah utara, arah rumahku. Sampailah aku di perempatan Condong Catur, lampu merah.
Aah, lampu baru saja berubah menjadi merah. Menunggu lebih lama. Aku pun memutar kunci motorku ke kiri, mati, kemudian menyilangkan kedua tanganku sambil melengkukkan punggung. Di kiri jalan, trotoar, ada sepasang lelaki dan juga seekor monyet yang beratraksi. Topeng monyet. Selalu ada di kala terang, berharap sesuap nasi dari orang-orang yang lalu lalang. Seperti biasa, aku pun hanya memandang. Tak ada niat untuk merogoh saku, memberi uang.
Pandanganku pun hinggap pada dua orang paruh baya yang sedang duduk di atas sepeda motor tua. Pasangan suami-istri. Keduanya memperhatikan pertunjukkan topeng monyet dengan seksama. Di tengah kerut-kerut yang terpampang di bawah terik matahari, seulas senyum tersungging dari bibir mereka. Awalnya. Hingga pada satu waktu keduanya tertawa, lepas, meski hanyut dalam bising kendaraan yang ramai di siang hari.
Aku pun tersenyum. Bukan karena atraksi monyet itu. Hanya saja tak terpikirkan bahwa sesuatu yang telah biasa aku lihat ternyata dapat membuat orang lain bahagia. Aku tersenyum karena mereka tersenyum. Bahagia itu menular. Bahagia itu sederhana. Bahagia itu sederhana. Ya, sesederhana itu. Seperti memelankan laju motorku ketika dia dengan asyiknya memandangi jalan-jalan yang belum pernah ia lalui. Sesederhana berlindung dari hujan deras yang melanda dengan satu mantol yang sama. Sesederhana terlintasnya kenangan tentang dia ketika tersiksa di belantara.
Dan kali ini, tanpa seijin dia aku pun mengutip, "Bahagia Itu Sederhana".
0 Komentar
POST A COMMENT