Bersama kita melagukan nada, di tengah alam raya…
Dalam keheningan alam semesta, bersama Palapsi..
Pecinta alam kita, Palapsi tercinta..
Satu padu dalam keakraban, Menghayati kehidupan..
Pecinta alam kita, Palapsi tercinta..
Satu langkah mewujudkan cita, Mengabdi pada sesama..
Hymne Palapsi, well kalau mau bicara sejarah hymne atau segala hal yang berhubungan tentang ke-Palapsi-an, jelas aku gak punya kapasitas buat nulis itu. Toh semuanya uda tertuliskan di website Palapsi kok.
Lah terus ngapain kok nyantumin Hymne Palapsi?
Lah emang gak boleh? Ini blognya sapa juga. Hahaha, oke aku cuma pengen sedikit bernostalgia ke awal jaman-jaman FUD 2012. FUD, apa sih FUD itu? FUD itu Follow Up Diklat atau yang biasa disebut Dikjut di mapala lain. Istimewanya, di Palapsi meskipun belum Diklat (diksar) tetep boleh ikut dikjut (aku salah satunya), hal ini yang bikin kadiv gunung saat itu Hanif Akhtar mempromosikan kegiatan ini dan menjaring anak baru sebanyak-banyaknya. Ibarat menebar racun di air jernih, ‘korban’ pun banyak bermunculan. Karena Mas Hanif ini cukup pintar dalam merangkai kata-kata, banyak anak yang tergoda dengan iming-iming mengunjungi gunung-gunung indah dan memikat. Well, aku pun tertarik untuk ‘tau’ skill-skill gunung yang akan diajarkan dalam FUD ini.
Nah, kegiatan operasional pas FUD itu hampir tiap minggu selama kurang lebih 3 bulan dan tiap operasional pasti mengumandangkan Hymne Palapsi. Aku masih inget, pas operasional minggu kedua keTurgo dan hujan lebat menghadang kita saat turun gunung, kita menyanyikan lagi yang kita tau, apapun deh yang penting jangan diem. Ini cara kita dalam menghadapi stress (apalagi kita saat itu mau gamau harus nyeberangin sungai jalur lahar dingin dari Gunung Merapi yang cukup besar, dan arusnya lumayan deras...setinggi betis). Mulai dari lagu anime, sinetron, sampe lagu kebangsaan juga kita lantunkan. Dan satu waktu, kadivku itu request lagu, Hymne Palapsi. Mas Wahyu Achmad Septyan dan Mbak Ardiyan Esti Kurniawati langsung menyanggupi. Aku sendiri yang saat itu belum hafal cuma bisa lipsync. Hehe.
Bukan engga mungkin, hymne ini punya fungsi magis lho. Contohnya pas operasional Ungaran di mana aku jadi POnya (Project Officer semacam ketua pelaksana gitu) dan terjadi berbagai macam ‘bencana’ yang di luar dugaan. Kondisi tim suram, super suram, bahkan saking suramnya tu aku males nginget sebenernya -___- Well singkat cerita meskipun keadaan tim yang down serta didampingi pacet yang setia dengan raga kita (dalam arti yang sebenarnya), pas akhirnya kita berhasil menuntaskan titik target operasional dan mengumandangkan Hymne Palapsi, rasa capek dan suram itu mendadak sirna (prosesinya di salah satu puncak dengan rerumputan indah, walau cukup sulit buat ke sananya, tapi worth it berooo).
In brief, entah Hymne Palapsi punya efek magis atau tidak tapi buatku pribadi ini adalah memoar yang terus mendampingiku saat melaksanakan operasional, seperti gula untuk kopi hitam pekat dan menjadikannya nikmat.
-anclot-
3 Komentar
uelok. hahaha.
Balasaku jadi pengen denger himne palapsi itu kayak gimana :)
Balasmampir aja ke Palapsi biar ga penasaran :)
BalasPOST A COMMENT