Buku Aja Tau Kalo Kamu Jomblo



Well buat para mahasiswa, bulan bulan begini bisa dibilang waktunya bersenang-senang. Liburan gitu lho (ya sori kalo yang masi ada SP, tempatku ga ada soalnya). Waktu liburan yang sekitar 2 bulan ini dijadiin pelampiasan mahasiswa setelah disiksa satu semester bersama tugas-tugas kuliah yang tak berperikemanusiaan, jadi wajar aja kalo masing-masing punya 'agenda' khusus. Ada yang mau backpack ke luar kota, wisata ke tempat indah yang terkenal, ataupun hanya pulang kampung (bagi yang menjalankannya) untuk menengok keluarga dan sanak saudara. Apalagi pas liburan puasa gini dan hampir lebaran. Cocok.

Nah terus apa yang ku lakuin? Yah sekedar info, aku bukan mahasiswa perantau. Aku kuliah di UGM, dan aku adalah mahasiswa pribumi. Maksudnya asli Jogja gitu. Nah engga seperti yang kusebutin di atas, aku milih ngehabisin liburanku di rumah, di dalem kamar tepatnya. Bertapa. Menghabiskan waktu bersama komik dan komputerku, liburanku adalah berkunjung ke dunia imajinasi yang difasilitasi internet. Lebih jelasnya, download film atau baca komik online.

Suatu hari, merasa pegal karena hanya duduk dan tiduran terus, aku memutuskan untuk keluar melihat dunia yang engga aku pantau beberapa hari terakhir ini. Ah ke toko buku aja deh liat komik baru yang terbit, gitu pikirku. Oke deh, aku langsung siap-siap ke sana. Enaknya toko buku yang akan aku kunjungi ini, beberapa buku ada yang engga disegel. Memang disediakan buat para pengunjung biar 'tahu' konten di dalam buku itu, makanya aku tertarik buat lihat-lihat. Itung-itung bacaan gratis.

Sampai di toko buku itu, aku langsung copot jaket, dititipin. Setelah dapet kartu penitipan, aku masuk. Aahh, aroma buku bertebaran. Tanpa pikir panjang raga ini langsung membawaku ke area komik, hahaha. Ibarat nyari duit yang jatuh di jalan, aku gerak cepat mengobservasi komik mana aja yang 'bukaan' ato 'engga kesegel' biar bisa dinikmati di saat itu juga. Tanpa beli, tanpa rental tentunya.

Satu, dua, tiga, empat komik udah kelahap ke dalam memori. Emang sih komiknya beda-beda, tapi buatku tiap komik pasti unik dan ada pesan yang ingin disampaikan. Yah walaupun cuma bisa baca satu komik dari serinya, minimal bisa baca gratis dan tau jalan ceritanya lah. Oke sektor komik udah puas, aku iseng ke buku-buku Indonesia populer. Jarang-jarang sih aku mampir ke situ, cuman kali ini pengen aja sapa tau ada yang bagus.

Perhatianku seakan ditarik oleh buku yang covernya parodi monalisa. Hmm, coba ah diliat. Saat mbaca novel atau non-fiksi, pertama-tama biasanya aku baca halaman random kalau menarik baru dibaca lagi yang lainnya. Saat buka-buka halaman, atensiku diambil oleh kata-kata yang dikotaki. Wah kata-kata mutiara nih, pikirku. Waktu kubaca ternyata tulisan, "Jomblo tuh berarti punya prinsip untuk menunggu orang yang tepat, bukan hanya dapat apa yang bisa didapat sekarang. Berarti kamu percaya bahwa cinta itu akan lebih indah saat 'terjatuh' bukan saat kamu butuh." Aku mematung. Disindir sama buku itu akward.

Ah paling cuma guyon pas halaman ini aja, aku loncat ke halaman lainnya. Ada yang dikotaki juga, "Kesimpulannya, jomblo itu ga buruk kok." Hem. Hahaha <-- ketawa dengan muka bad pokerface kayak gi 9Gag. Ah pindah ke sektor lain aja deh, buku di sini ga ceto. Pindah ke bagian motivasi, aku ambil buku yang  gambar covernya bagus. Baca random lagi dan sampai pada halaman 85, "Single management itu engga rumit kok..." Aku taruh bukunya. Ambil jaket. Pulang.



Aih, ternyata cuma komik yang setia padaku tanpa pernah menyindir. Ternyata status sekarang bisa menjadi bahan tulisan yang bisa dikomersilkan. Yah, pengaruh zaman yang udah mulai 'buka-bukaan' kalik ya. Jadinya guyonan status sekarang udah lazim, dan secara pribadi aku terhibur kalo ada yang buka guyonan masalah ini (yang tujuannya selain aku pastinya).

Dan aku pun masih dalam perjalanan pulang. Sembari di atas motor yang melaju pelan serta didampingi oleh ladang padi yang menguning sepanjang jalan, matahari yang mulai beranjak ke arah barat membuatku terpana oleh keindahannya. Sebuah pikiran pun datang menghampiriku. Kata orang buku itu jendela dunia. Kalo buku yang jendela dunia itu menyindir, apakah dunia yang melihat melalui jendela itu juga ikut menyindir? Ironis.


Previous
Next Post »
1 Komentar
avatar

hahahahahahahaha tuh kann. paiit paiiittttt :p

Balas

POST A COMMENT