Menulis itu menyenangkan.
Membaca tulisan juga menyenangkan.
Menulis sesuatu dan dibaca orang lain menyenangkan.
Menulis hal yang membuat pembaca bingung itu menyenangkan.
Menulis hal yang ambigu sehingga pembaca berfantasi sesuai persepsinya sendiri juga menyenangkan.
Terkadang tulisan yang ada hanya pencitraan dan kebenaran tak tertuliskan, namun bisa juga sebaliknya.
Pencitraan atau kebenaran pun diputuskan berdasar subjektivitas seseorang dalam membaca tulisan.
Entah apa yang akan dikata orang, aku menulis hanya untuk bersenang-senang saja. Itu sudah cukup.
"Kesibukan bukan alasan buat berhenti nulis," kataku pada suatu waktu.
Nyatanya, di tengah padatnya persiapan ospek ini aku keteteran. Tidak ada satu tulisan pun yang muncul ke permukaan. Jangankan menulis, untuk hal-hal sepele saja kadang aku abaikan. Ahh, kapan aku bisa hidup selow lagi seperti awal kuliah dulu?
Tiga hal yang selalu dibicarakan, proses proses dan proses. Kalau ada shorcut? Ya kenapa tidak. Meskipun ga sreg, tetapi tergantung tujuan awal saja. Komitmen.

Pergi mengasingkan diri di haluan kanan..