Acara TKA - Behind The Scene - Prolog

Acara TKA - Behind The Scene - Prolog
"Nggra, kamu mau engga jadi koor acara?"
"Hah, kenapa aku?"
"Karena aku liat kamu orangnya engga otoriter."

Fiuuh, sudah dua minggu yang lalu TKA usai..tapi kenangan dari dulu sekali sampai sekarang tak juga sirna. Ahaha. Dialog barusan kalo difilmin bakal ditampilin pas di awal trailer. Kenapa? Karena itulah turning point dari seorang Anggra NC yang selo ga ada kerjaan dan super akademisi menjadi seseorang yang tetap selo, tetap akademisi, tapi setres tiap hari. 

Aku masih inget, waktu itu di ruang K-202 (atau K-203?) Yason Pranata memanggilku di saat kuliah Teori Kepribadian berlangsung. "Nggra, aku pengen ngomong sama kamu," ucapnya dengan hati-hati. Eits, eits, eits, berdasarkan pengalamanku beberapa bulan yang lalu (waktu itu masih hitungan bulan), kalo orang ngomong dengan cara seperti itu tu mesti ada hal serius yang pengen dibicarain. Tapi berhubung Yason itu cowok dan uda punya pacar, jadinya aku gabisa men-asosiasikan keadaan ini sama keadaan beberapa bulan yang lalu itu :') *malah curcol* "Okesiap, Son," jawabku.

Dan aku pun bisa menghela nafas lega saat itu karena yang Yason panggil ga cuma aku, tapi juga ada Girindra Ardha. Giri, pria berotot tapi ahli bikin sajak, pun engga tau apa yang pengen dibicarain. Hanya saja setelah tau Giri juga dipanggil, aku pun langsung menerka-nerka. Ini pasti tentang event penting! Benar saja. Dialog yang aku ceritakan di awal itupun langsung terucap dari bibir Yason.

"Hmm, bentar ya..aku gabisa ngasi keputusan sekarang, Son," elakku saat itu. Gimana engga? Aku belum pernah jadi anak acara, eh malah disuruh jadi koor acara dan hanya dengan pertimbangan yang sepele (menurutku) gitu? Wah, wah wah, nekat banget si Yason ini. "Terus kalo Giri gimana?" tanyaku lagi.
"Kalo Giri sih, aku mau plot di koor perdek. Gimana Gir? Soalnya aku liat kinerjamu waktu Pasakrab dan itu sangat bisa diandalkan untuk TKA besok."
"Hmmm, gimana ya, Son? Bentar deh, aku mikir dulu," ucap Giri dengan logatnya yang khas.
"Oke, oke," jawab Yason singkat.
Hening.

Gehlak! TKA itu salah satu event besar yang bukan main main, pikirku. Buat yang gatau TKA, itu gambarannya kayak acara makrabnya Psikologi gitu dan jujur saja, TKA tahun lalu bisa kubilang tidak membuat banyak perubahan terhadap kehidupanku di kampus. Bebanku semakin berat andai aku jadi koordinator acara. Konflik batin pun terjadi dengan seru, semua perasaan jadi satu mengaduk-aduk perutku, antara perasaan ragu-ragu, takut, dan takut sekali. 

Masih hening. Pengen bernafas pun kudu diatur biar bunyinya ga terlalu keras. Kalo dua orang yang lain masih serius mikirin masa depan TKA nantinya, aku lebih bingung buat menjaga suasana hening. Masalah keputusan jadi koor acara atau engga itu malah engga terlalu kupikirin karena aku belum ada gambaran acaranya mau kayak gimana. Kata orang, ignorance is a bliss. Terkadang rasa cuek itu adalah anugrah karena kita jadi ga kepikiran tentang hal-hal yang berat buat dipikirkan.

"Yason, kayaknya aku mau ke keamanan aja, gimana?" Giri pertama angkat bicara.
"Boleh, boleh, emangnya kenapa Gir?"
"Ya aku mau cari pengalaman aja sih." Giri kayaknya uda mantap, aku menarik nafas...kayaknya habis ini aku yang ditanya.
"Anggra jadinya gimana?" Tebakanku benar.
"Ya..oke deh Son. Aku coba dulu," jawabku dengan sikap engga pasti.
"Oke deh." Aku yakin Yason pun melihat keraguanku, tapi kayaknya dia engga berniat untuk kroscek ulang.

Setelah itupun Yason nanya ke kita berdua tentang formasi koor-koor lainnya. Kita kasih nama-nama yang kompeten buat bahan pertimbangan, meskipun Yason sendiri uda ada beberapa nama khususnya di sektor panti. Kita bertiga pun berpisah, membawa pikiran masing-masing. Aku ga merasa telah melakukan hal yang besar, belum. Yang ku tahu, aku gatau acara besok mau diapain. Shit. Yaudahlah selow aja, waktuku masih panjang, sekitar 5-6 bulan lagi kok. BTW, anak acara tuh kerjaannya ngapain aja ya? Aduh, tadi lupa nanya Yason. Yaudahlah. Aku pun melangkahkan kaki keluar dari ruang kelas yang mulai dipadati untuk persiapan makul berikutnya.

Ternyata, ini adalah langkah awal menuju berbagai kejutan...
Dalam arti negatif, dan juga positif...

- bersambung -

Lirik Pagi Hari PRK

Lirik Pagi Hari PRK
Beranjak dari tidur pagi-pagi buta
Dingin melanda tapi tak mengapa
Semangat diri menghapuskan segalanya
Demi ikut PRK
Hap!

PRK!!
Psikologi!!
Cakrawala!
Tsaaahhh

Ayo siapkan diri
Hadapi hari!
Kami siap beraksi di PRK psikologi
Ceria, kontributif, berwawasan tuk nusantara
Hadapi tantangan untuk menjadi yang terbaik
Kami pasti bisa di PRK Cakrawala

Maba Psikologi, kumpulkanlah semangat
Siap berkontribusi, ayo nikmatilah hari di kampus kita tercinta
Hey, teman teman maba
Merapatlah semua
Semangat tuk PRK

Hei kakak semua
Izinkan kami untuk masuk kampus, untuk masuk kampus
Plis dong kakak semua
Bolehkan kami tuk ikut PRK, PRK Cakrawala.

Wah tanpa terasa PRK sudah berlalu hampir dua bulan yang lalu, dan TKA pun sudah berakhir minggu kemarin. Semua kesibukan sudah berlalu..hmm sebenernya ada sih kesibukan ,tapi ga seribet kemarin.

Dan saya pribadi menganggap kepanitiaan di PRK dan TKA itu sangat spesial, terutama sebagai Perdek dan Acara. Yah, semoga Tuhan memberikan saya waktu luang biar bisa saya tuliskan di blog ini sehingga menjadi pengingat pribadi kalo kalo kangen pengen nostalgia. Haha.

Well, karena saya secara personal menganggap kepanitiaan ini termasuk dalam perjalanan hidupku, jadi masuk ke sub journey. Kehidupan adalah perjalanan panjang yang singkat, kata orang. Manfaatkan waktu yang singkat itu supaya berguna dan jangan takut rintangan maupun jalan berliku..terutama masalah cinta. Eits malah curcol. Haha.

Selamat pagi dan selamat menikmati hari :)